Rabu, 19 Desember 2012

Universitas Esa Unggul menjadi Pemenang Perguruan Tinggi Swasta Unggulan 2012 – Kopertis Wilayah III Jakarta bidang Akselerasi Program Peningkatan Mutu


Selamat kepada Universitas Esa Unggul sebagai Pemenang Perguruan Tinggi Swasta Unggulan 2012 di Bidang Akselerasi Program Peningkatan Mutu – Kopertis Wilayah III Jakarta
piala PTS unggulan 2012
Download Pemilihan PTS Unggulan 2012.ppt

Keunggulan generik universitas terpilih
  • Kejelasan arah pengembangan dan tahapannya
  • Menerapkan harmonisasi sistem sentralisasi administrasi/operasional dan desentralisasi akademik
  • Didukung sepenuhnya dengan pemanfaatan sistem informasi dan teknologi untuk kecepatan layanan dan efisisen
  • Paper-less services

4 Perguruan Tinggi Swasta
Akselerasi Program Peningkatan Mutu
  • Agresif dalam memfokus kepada program-program studi keahlian spesifik (profesional) yang langka, untuk percepatan daya serap lulusan di pasar kerja
  • Didukung tim pengajar perpaduan yang kuat antara akademisi, praktisi (profesional), dan birokrat
  • Menerapkan sistem pengajaran  berbasis IT dari awal sampai akhir proses pembelajaran secara on-line
  • Memperkaya dengan sekitar 20 jenis soft-skills yang relevan dengan kebutuhan pasar
  • Diterapkannya sistem insentive dan disinsentive berbasis capaian kinerja dosen dalam struktur remunerasi
  • Luasnya kerjasama dengan dunia industri dan dunia kerja
  • Mempunyai potensi berkembang cepat

More News 

Senin, 17 Desember 2012

Penandatanganan Nota Kesepahaman Bidang Pencegahan dan Penindakan Penggunaan Narkotika,Minuman Keras serta Judi di Lingkungan Kampus antara Universitas Esa Unggul dan Kepolisian Resor Metropolitan Jakarta Barat

Pada Hari Kamis 06 Desember 2012 Bertempat di Ruang 207-208 Universitas Esa Unggul (UEU), telah dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman antara UEU dan Kepolisian Resor Metropolitan Jakarta Barat tentang Kerjasama di Bidang Pencegahan dan Penindakan Penggunaan Narkotika, Minuman Keras serta Judi di Lingkungan Kampus.
Penandatanganan dilakukan langsung oleh Rektor Universitas Esa Unggul, Bapak Dr. Ir. Arief Kusuma AP., MBA dihadiri oleh Civitas Akademika UEU, Kepolisian Resort Metropolitan Jakarta Barat, Badan Narkotika Nasional (BNN) serta para orang tua mahasiswa dan undangan. Dalam sambutannya Bapak Dr. Arief Kusuma menyampaikan bahwa UEU terus berupaya dan berbenah diri dalam menciptakan suasana kehidupan yang harmonis dan kondusif dilingkungan UEU dan tak akan pernah mentolerir bagi berkembang dan masuknya narkoba, minuman keras dan judi di lingkungan kampus.
Penandatangan tersebut sekaligus mempertegas sikap dan komitmen UEU bahwa narkotika adalah barang haram dan mematikan yang perlu dicegah sedini mungkin, upaya ini tentu perlu didukung oleh semua pihak dengan melibatkan berbagai unsur terkait dengan bekerjasama secara aktif guna menangkal masuk dan berkembangnya narkoba, minuman keras dan judi di kampus. Dalam sambutannya Kepolisian Resort Metropolitan Jakarta Barat, yang diwakili Ajun Komisaris Besar Polisi Gembong Yudha SP, SH selaku Kasat Resnarkoba Polres Jakarta Barat menyambut baik kerjasama ini dan siap secara bersama-sama menciptakan UEU sebagai kampus yang bersih, sehat dan kondusif bagi terselenggaranya proses belajar mengajar dan terhindar dari segala bentuk perbuatan yang dapat mengarah pada rusaknya sendi-sendi moral maupun tata kelola kehidupan masyarakat kampus yang harmonis.
Penandatanganan ini juga seolah menjadi sebuah angin segar bari para Civitas Akademika UEU, para orang tua dan masyarakat ditengah semakin tingginya kekhawatiran public dengan merebaknya pemakaian dan peredaran gelap narkoba, judi dan minuman keras di kampus. Demi keselamatan kita bersama, katakan tidak pada Narkoba, demikian yang disampaikan oleh Bapak David Hutapea dari BNN yang berkesempatan hadir pada acara ini dan siap mendukung UEU mencegah masuknya narkotika di kampus.


More News

Sabtu, 15 Desember 2012

Workshop & Seminar dan Contest Blog – HIMMA Fasilkom Eksekutif Universitas Esa Unggul

Dalam rangka memperingati Human Rights Day 2012, HIMMA Fasilkom eksekutif Universitas Esa Unggul menyelenggarakan Workshop & Seminar dan Contest Blog dengan tema Kau Sahabat dan Saudaraku”

Workshop & Seminar
Jumat, 21 Desember 2012, Jam 14.00 WIB – Selesai
Ruang 811, Lantai 8 Universitas Esa Unggul
Pembicara  : Enda Nasution ( Bapak Blogger Indonesia)

Contest Blog
Sabtu, 26 Januari 2013, Jam 09.00 WIB – 14.00 WIB
Ruang 811, Lantai 8 Universitas Esa Unggul

HADIAH :
  • Juara 1   :  Laptop
  • Juara 2   :  Netbook
  • Juara 3   :  Tablet PC
Pendaftaran :
Mahasiswa Esa Unggul  Rp. 50.000,-
Umum  Rp. 75.000,-
Salman – 089601457222
Lidya – 085715566479
Fardian – 089635920035

Note :
Untuk mengikuti Workshop ini tidak wajib mengikuti lomba, tetapi yang mengikuti lomba wajib untuk mengikuti workshop

Kata Kunci : universitascontestblog 

More News 

Rabu, 12 Desember 2012

Kunjungan Studi Program Studi Desain Produk ke PT.Suzuki Indomobil Motor – FDIK Universitas Esa Unggul

Dalam rangkaian Tahun Kunjungan Studi FDIK 2013, Program Studi Desain Produk melakukan kunjungan studi ke PT. SUZUKI INDOMOTOR MOBIL – Plant Tambun VW pada tanggal 11 Desember 2012.
Kunjungan Studi ini diikuti oleh Dekan Fakultas Desain & Industri Kreatif, Bapak Teddy M.Darajat, M.Des serta 20 orang mahasiswa Program Studi Desain Produk Universitas Esa Unggul

Kata Kunci : universitas , esa unggul

More News 

Penandatanganan Nota Kesepahaman Bidang Pencegahan dan Penindakan Penggunaan Narkotika,Minuman Keras serta Judi di Lingkungan Kampus antara Universitas Esa Unggul dan Kepolisian Resor Metropolitan Jakarta Barat


Pada Hari Kamis 06 Desember 2012 Bertempat di Ruang 207-208 Universitas Esa Unggul (UEU), telah dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman antara UEU dan Kepolisian Resor Metropolitan Jakarta Barat tentang Kerjasama di Bidang Pencegahan dan Penindakan Penggunaan Narkotika, Minuman Keras serta Judi di Lingkungan Kampus.
Penandatanganan dilakukan langsung oleh Rektor Universitas Esa Unggul, Bapak Dr. Ir. Arief Kusuma AP., MBA dihadiri oleh Civitas Akademika UEU, Kepolisian Resort Metropolitan Jakarta Barat, Badan Narkotika Nasional (BNN) serta para orang tua mahasiswa dan undangan. Dalam sambutannya Bapak Dr. Arief Kusuma menyampaikan bahwa UEU terus berupaya dan berbenah diri dalam menciptakan suasana kehidupan yang harmonis dan kondusif dilingkungan UEU dan tak akan pernah mentolerir bagi berkembang dan masuknya narkoba, minuman keras dan judi di lingkungan kampus.
Penandatangan tersebut sekaligus mempertegas sikap dan komitmen UEU bahwa narkotika adalah barang haram dan mematikan yang perlu dicegah sedini mungkin, upaya ini tentu perlu didukung oleh semua pihak dengan melibatkan berbagai unsur terkait dengan bekerjasama secara aktif guna menangkal masuk dan berkembangnya narkoba, minuman keras dan judi di kampus. Dalam sambutannya Kepolisian Resort Metropolitan Jakarta Barat, yang diwakili Ajun Komisaris Besar Polisi Gembong Yudha SP, SH selaku Kasat Resnarkoba Polres Jakarta Barat menyambut baik kerjasama ini dan siap secara bersama-sama menciptakan UEU sebagai kampus yang bersih, sehat dan kondusif bagi terselenggaranya proses belajar mengajar dan terhindar dari segala bentuk perbuatan yang dapat mengarah pada rusaknya sendi-sendi moral maupun tata kelola kehidupan masyarakat kampus yang harmonis.
Penandatanganan ini juga seolah menjadi sebuah angin segar bari para Civitas Akademika UEU, para orang tua dan masyarakat ditengah semakin tingginya kekhawatiran public dengan merebaknya pemakaian dan peredaran gelap narkoba, judi dan minuman keras di kampus. Demi keselamatan kita bersama, katakan tidak pada Narkoba, demikian yang disampaikan oleh Bapak David Hutapea dari BNN yang berkesempatan hadir pada acara ini dan siap mendukung UEU mencegah masuknya narkotika di kampus.

Kata Kunci : Universitas , Jakarta Barat

More News 


Selasa, 11 Desember 2012

Analisis Perbedaan Kinerja Bank BUMN dan Bank Swasta Nasional Periode 2005-2007 Studi kasus pada Bank-Bank Go Public di Bursa Efek Indonesia

Penulis : Erma Handayani/Program Studi Manajemen/Fakultas Ekonomi
Abstraksi
Studi ini bertujuan untuk mengetahui profil dan proses yang berada dalam dunia perbankan baik dari sisi volume usaha, mobilisasi masyarakat maupun pemberian kredit. Hasil tersebut akan menunjukkan bahwa perbankan memiliki kinerja yang dapat disalurkan serta dimanfaatkan oleh masyarakat dengan tetap memberikan kepercayaan serta pelayanan yang baik dan memuaskan.

Hal utama yang dilakukan di dalam proses penilaian ialah melihat aspek-aspek yang mempengaruhi tingkat kinerja bank, antara lain rasio likuiditas, rentabilitas, solvabilitas dan kemudain menilai hubungan antara rasio-rasio tersebut. Metode ini dilakukan untuk dapat menilai kinerja bank-bank tersebut apakah telah memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia atau tidak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kinerja bank BUMN dengan bank swasta nasional devisa, dan mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh laba. Faktor-faktor permodalan, kualitas aktiva produktif serta manajemen sangat berpengaruh dalam penilaian kinerja dan kesehatan bank-bank tersebut.

Daftar Pustaka
Abidin, Zaenal, Agustus 2007. Kinerja Efisiensi pada Bank Umum, Jurnal Ekonomi, Auditorium Kampus Gunadarma, Vol.2.
Darsono dan Ashari, Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan. Percetakan ANDI, Yogyakarta, 2005.
Dendi Jaya, Lukman, Manajemen Perbankan, Cetakan Pertama. Ghalia Indonesia, Jakarta, 2001.
Diana Purba, Sylvia, November 2006, Analisis Budaya Organisasi Bank-Bank Berkinerja Baik pada Periode 2001-2004, Jurnal Ekonomi, Vol.11, No.2.
Getut. P, Panduan Lengkap SPSS 13.0 dalam Mengelola Data Statistik. Elex Media Computindo, Jakarta, 2006.
Hasibuan, Malayu S.P, Dasar Dasar Perbankan. Bumi Aksara, Jakarta, 2001.
Judisseno, Rimsky. K, Sistem Moneter dan Perbankan di Indonesia. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2005.
Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003.
Munawir, S, Analisa Laporan Keuangan, Edisi Keempat. Penerbit Liberty, Jakarta, 2004.
Noviandi, Citra, 2007. Pengaruh ROA, CAR, PPAP, LDR, NPL Terhadap ROE (Studi Kasus pada Industri Perbankan di PT. Bank Syariah Mandiri Periode 2004-2006), FE. Manajemen Keuangan, Universitas Indonusa Esa Unggul.
Oktavia P.S, Lyna, 2006. Analisis Tingkat Kesehatan Bank BUMN Ditinjau dari CAR, LDR, PPAP, ROE Terhadap ROA (Studi Kasus terhadap Bank Milik
Pemerintah Periode 2001-2005), FE. Manajemen Keuangan, Universitas Indonusa Esa Unggul.
Sarwoko, Statistik Inferensi untuk Ekonomi dan Bisnis. Penerbit ANDI, Yogyakarta, 2007.
Siamat, Dahlan. Manajemen Lembaga Keuangan. Lembaga Penerbit FE UI, Jakarta, 2001. 78.

More Article Di Sini 

GO GREEN MORE THAN A PLAN – Himpunan Mahasiswa Perencanaan Wilayah (UPSA-EU) dan Kota Fakultas Teknik Universitas Esa Unggul

Share

Himpunan Mahasiswa Perencanaan Wilayah (UPSA-EU)  dan Kota Fakultas Teknik Universitas Esa Unggul menyelenggarakan kegiatan gerakan penanaman pohon dengan tema ” GO GREEN MORE THAN A PLAN “  pada tanggal 13,14,15 Desember 2012.
Jenis Kegiatan :
13 Desember 2012
Diskusi Panel :  Pentingnya RTH Perkotaan
Pembicara :
  • Kepala Badan Informasi Geospasial
  • Kasudin Pertamanan Jakarta Barat
  • Kasudin Tata Kota Jakarta Barat

Fasilitas Peserta :
  • Sertifikat
  • Goodie bag
  • T-Shirt
  • Pin
  • Makan Siang

BAZZAR   13-14 Desember 2012
15 Desember 2012 – Penanaman Pohon di Jl. Joglo Raya
Kegiatan ini diselenggarakan sebagai peran serta dalam mengurangi dampak pemanasan global dengan menjaga Ruang Terbuka Hijau yang ada di Jakarta ini serta memanfaatkan lahan kosong yang ada. Selain itu, diadakan juga kegiatan penyuluhan kepada masyarakat dan pelajar khususnya agar dapat pemahaman akan pentingnya RTH diperkotaan dan tindakan-tindakan apa saja yang harus dilakukan untuk menjaga Ruang Terbuka Hijau kita yang semakin langka keberadaannya karena peruntukan lahan yang di mayoritaskan sebagai daerah pergedungan.

Konfirmasi Pendaftaran Peserta
  • Iwan – 08979263768
  • Fitria – 08561525236
More News 

Sabtu, 08 Desember 2012

Kursus Bahasa Mandarin – DPKI Universitas Esa Unggul


Saat ini, Bahasa Mandarin telah menjadi bahasa internasional kedua setelah bahasa Inggris. Di Indonesia banyak perusahaan multinasional yang menjadikan Bahasa Mandarin sebagai salah satu syarat dalam rekrutmen karyawan baru. Selain itu minat siswa/mahasiswa di Indonesia yang ingin melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi yang ada di China cukup tinggi.
Oleh karena itu Departemen Pengembangan dan Kerjasama Internasional Universitas Esa Unggul menyelenggarakan KURSUS BAHASA MANDARIN (untuk mahasiswa UEU) untuk penguasaan Bahasa Mandarin yang sudah menjadi tuntutan penting saat ini.
Jadwal Kursus
Selasa – Rabu pukul 16.00 WIB s/d 18.00 WIB
Sabtu pukul 08.30 WIB s/d 12.30
Biaya Kursus
  • Pendaftaran Rp. 100.000,-
  • Biaya Kursus Rp. 200.000,-/ bulan ( 1 x modul selama 3 bulan)
Contact Person
DPKI Universitas Esa Unggul
Lantai 2 – Gedung Utama Universitas Esa Unggul
021-5674223 ex. 249 (Yanti)

More News

Motivasi Mendapatkan Penghasilan


 
Mulyo Wiharto
Dosen Universitas Esa Unggul

Pada umumnya seseorang akan berusaha mendapatkan rasa aman dalam hal finansial dengan berusaha mendapatkan penghasilan. Menjadi pekerja, pekerja lepas, pemilik usaha atau investor adalah pilihan-pilihan yang dapat diambil untuk mendapatkan penghasilan


Pengertian dan Jenis Informasi
Segala perbuatan yang kita lakukan ditentukan oleh niat, agama pun mengajarkan bahwa segala sesuatu tergantung niatnya. Niat dapat diartikan sebagai motivasi, yakni keadaan dalam diri kita yang menyebabkan kita bertingkah laku tertentu untuk memenuhi kebutuhan atau tujuan tertentu. Motivasi merupakan gabungan kebutuhan (needs) dan keinginan (wants) yang mengarahkan kita untuk bertingkah laku tertentu, termasuk dalam belajar dan berbisnis
Motivasi adalah keadaan dalam diri individu yang menyebabkan seseorang bertingkah laku untuk memenuhi kebutuhan atau tujuan tertentu. Dalam kehidupan sehari-hari, motivasi berbentuk niat untuk melakukan sesuatu, alasan untuk mencapai tujuan, dan dasar pemikiran untuk melakukan sesuatu. Salah satu pendapat yang sangat populer untuk mengetahui bentuk-bentuk motivasi adalah :
  1. Motivasi untuk memenuhi kebutuhan fisiologis (physiological needs), yaitu kebutuhan sandang, pangan dan papan.
  2. Motivasi untuk mendapatkan rasa aman (safety needs), yaitu mendapatkan keamanan jiwa dan raga, termasuk keamanan dalam memenuhi kebutuhan fisiologisnya
  3. Motivasi untuk memenuhi kebutuhan sosial (social needs), yaitu kebutuhan untuk turut serta dalam kelompoknya, bergaul dan diterima orang lain.
  4. Motivasi untuk memenuhi kebutuhan penghargaan (esteem needs), yakni kebutuhan untuk mendapatkan prestise, pujian, atau pengakuan dari orang lain.
  5. Motivasi untuk memenuhi kebutuhan aktualisasi diri (self actualization needs), yakni kebutuhan untuk merealisasikan keinginan, dan kemampuannya.

Motivasi yang kita miliki tersusun secara bertingkat membentuk sebuah piramida kebutuhan. Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan paling mendasar, kemudian disusul kebutuhan-kebutuhan yang lebih tinggi, yakni kebutuhan rasa aman, sosial, penghargaan dan yang paling tinggi adalah kebutuhan aktualisasi diri.
Setelah kebutuhan satu terpenuhi akan menyusul kebutuhan berikutnya yang menuntut untuk segera dipenuhi, demikian seterusnya menuju tingkat kebutuhan yang paling tinggi. Kebutuhan yang telah terpenuhi akan berkurang daya dorongnya dan membutuhkan daya dorong lain berupa kebutuhan yang lebih tinggi, namun demikian ada motivasi yang paling dominan pada setiap manusia, yakni motivasi mendapatkan rasa aman.
Keamanan Finansial
Motivasi untuk mendapatkan rasa aman merupakan motivasi yang dominan pada setiap manusia, termasuk rasa aman dalam hal finansial atau kebutuhan untuk mendapatkan keamanan finansial. Untuk mencapai keamanan finansial, kita berusaha mendapatkan penghasilan dengan cara :
  1. Menjadi pekerja (employee), yaitu seseorang yang bekerja pada seseorang (majikan), kantor pemerintahan, atau sebuah perusahaan.
  2. Menjadi pekerja lepas (self employed) yang menjadi boss bagi dirinya sendiri, seperti seorang profesional (dokter, pengacara, konsultan, dsb) atau pekerja lepas lainnya yang menjajakan suatu barang atau menjual jasa kepada pihak lain.
  3. Menjadi pemilik usaha (business owner), yaitu seseorang yang menciptakan sebuah usaha, mempekerjakan orang untuk bekerja dan mengendalikan sistem usaha yang diciptakannya itu.
  4. Menjadi investor (investors) yang menghasilkan uang  dengan menanamkan sejumlah aset untuk mendapatkan penghasilan di masa yang akan dating, misalnya dengan menabung atau mendepositokan uang, membeli saham atau valas, membeli barang-barang yang disewakan, dan sebagainya.


Menjadi apa pun diri kita, cara mana pun yang dipilih, salah satu cara atau gabungan beberapa cara, kita harus melakukannya dengan motivasi tertentu. Motivasi yang kita miliki dalam mencari penghasilan umumnya mencari uang atau untung sebanyak-banyaknya agar tercapai keamanan finansialnya.
Saya mempunyai motivasi mendapatkan penghasilan dengan menjadi dosen di sebuah universitas (menjadi employed) kemudian menjadi intruktur sesuai permintaan dari luar (menjadi self employed). Saat ini saya berusaha meningkatkan motivasi saya untuk mendapatkan kebebasan finansial (financial freedom) melalui penghasilan pasif (passive income) dengan merintis menjadi pemilik usaha dan investor.

More Article Klik Disini 

Peranan Koperasi dalam Pembangunan Ekonomi (Sebuah Pengamatan Deskriptif di Indonesia)


 
Dr. Lia Amalia, MM.
Dosen Fakultas Ekonomi
Universitas Esa Unggul

Krisis moneter yang melanda beberapa negara di kawasan Asia (Korea, Thailand, Indonesia, Malaysia) pada tahun 1997 setidaknya menjadi saksi sejarah dan sekaligus memberikan pelajaran sangat berharga bahwa sesungguhnya pengembangan ekono-mi bangsa yang berbasis konglomerasi itu rentan terhadap badai krisis moneter. Sementara itu, pada saat yang sama kita dapat menyaksikan bahwa ekonomi kerak-yatan (diantara mereka adalah koperasi), yang sangat berbeda jauh karakteristiknya dengan ekonomi konglomerasi, mampu menunjukkan daya tahannya terhadap gem-puran badai krisis moneter yang melanda Indonesia.

       Pada sisi lain, era globalisasi dan perdagangan bebas yang disponsori oleh kekuatan kapitalis membawa konsekuensi logis antara lain semakin ketatnya persai-ngan usaha diantara pelaku-pelaku ekonomi berskala internasional. Dalam negara perdagangan bebas tersebut, perusahaan-perusahaan multi nasional yang dikelola dengan mengedepankan prinsip ekonomi yang rasional, misalnya melalui penerapan prinsip efektifitas, efisiensi dan produktifitas akan berhadapan dengan, antara lain, koperasi yang dalam banyak hal tidak sebanding kekuatannya. Koperasi di Indonesia berfungsi sebagai badan usaha yang punya azas kekeluargaan dan menguta-makan kesejahteraan anggota, tidak hanya melulu mencari keuntungan saja, pada umumnya bidang usahanya banyak meng-gunakan kandungan lokal, sehingga dapat memanfaatkan sumberdaya yang ada di dalam negeri dan dapat dijadikan penghasil produk unggulan.

        Ekonomi rakyat beberapa waktu terakhir menjadi istilah baru yang banyak didiskusikan dalam berbagai forum dan oleh banyak pihak. Bukan tanpa alasan ekonomi rakyat seolah-olah menjadi trendsetter baru dalam wacana pembangunan. “Ambruknya” ekonomi Indonesia yang selama lebih dari tiga dasawarsa selalu dibanggakan oleh pemerintah, memaksa berbagai pihak meneliti kembali struktur perekonomian Indonesia. Berbagai kajian yang dilaku-kan berhasil menemukenali satu faktor kunci yang menyebabkan keambrukan ekonomi Indonesia yaitu ketergantungan ekonomi Indonesia pada sekelompok kecil usaha dan konglomerat yang ter-nyata tidak memiliki struktur internal yang sehat. Ketergantungan tersebut merupakan konsekuensi logis dari kebijakan ekonomi neoliberal yang mengedepankan pertumbuhan dengan asumsi apabila pertumbuhan tinggi dengan sendirinya akan membuka banyak lapangan kerja, dan karena banyak lapangan kerja maka kemiskinan akan berkurang. Kebijakan ekonomi tersebut ternyata menghasilkan struktur ekonomi yang tidak seimbang. Didalam struktur ekonomi yang tidak seimbang tersebut, sekelompok kecil elit ekonomi — yang menurut BPS jumlahnya kurang dari 1% total pelaku ekonomi — mendapatkan berbagai fasilitas dan hak istimewa untuk menguasai sebagian besar sumber daya ekonomi dan karenanya mendominasi sumbangan dalam PDB, pertumbuhan ekonomi, maupun pangsa pasar. Mana-kala elit ekonomi tersebut mengalami problema keuangan sebagai akibat mis-manajemen dan praktek-praktek yang tidak sehat maka sebagai konsekuensi logisnya berbagai indikator seperti PDB dan pertumbuhan ekonomi menunjukkan kemerosotan.

         Keberadaan koperasi akan sangat ditentukan oleh kesesuaian faktor-faktor tersebut dengan karak-teristik masyarakat atau anggotanya.  Jika dilihat dari kondisi sosial masyarakat Indonesia saat ini, maka dapat dihipotesakan bahwa koperasi dapat tumbuh, berkembang, dan seka-ligus juga berperan dan bermanfaat bagi masyarakat yang tengah berkembang dari suatu tradisional dengan ikatan sosiologis yang kuat melalui hubungan emosional primer ke arah masyarakat yang lebih heterogen dan semakin terlibat dengan sistem pasar dan kapital dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya, atau yang juga dikenal dengan komu-nitas ‘bazar-ekonomi’.  Artinya koperasi tidak diharapkan dapat sangat berkem-bang pada masyarakat yang masih sangat tradisional, subsisten, dan relatif ‘tertutup’ dari dinamika sistem pasar; atau juga pada komunitas yang telah menjadi sangat individualis, dan ber-orientasi kapital.  Dengan perkataan lain, koperasi tidak diharapkan dapat berkembang optimal disemua bentuk komunitas.  Sebagai bagian dari identifi-kasi berbagai faktor fundamental tersebut maka perlu disadari bahwa pemenuhan faktor-faktor tersebut memang dapat bersifat ‘trade-off’ dengan pertimbangan kinerja jangka pendek suatu organisasi usaha konvensional.  Proses yang dilakukan dalam pengembangan koperasi memang mem-butuhkan waktu yang lebih lama dengan berbagai faktor “non-bisnis” yang kuat pengaruhnya.  Dengan demikian pemenuhan berbagai faktor fundamental tersebut dapat menyebabkan indikator kinerja lain, seperti pertumbuhan bisnis jangka pendek, harus dikorbankan demi untuk memperoleh kepentingan yang lebih mendasar dalam jangka panjang.

      Peningkatan Citra Koperasi, pengembangan kegiatan usaha koperasi tidak dapat dilepaskan dari citra koperasi di masyarakat.  Harus diakui bahwa citra koperasi belum, atau sudah tidak seperti yang diharapkan.  Masyarakat umumnya memiliki kesan yang tidak selalu positif terhadap koperasi.  Koperasi banyak diasosiasikan dengan organisasi usaha yang penuh dengan ketidakjelasan, tidak profesional, justru mempersulit kegiatan usaha anggota (karena berbagai persyaratan), banyak mendapat campur tangan pemerintah, dan sebagainya.  Di media massa, berita negatif tentang koperasi tiga kali lebih banyak dari pada berita positifnya (PSP-IPB, 1995); berita dari para pejabat dua kali lebih banyak dari berita yang bersumber langsung dari koperasi, pada-hal prestasi koperasi diberbagai daerah cukup banyak dan berarti.    Citra kope-rasi tersebut pada gilirannya akan mempengaruhi hubungan koperasi dengan pelaku usaha lain, maupun per-kembangan koperasi itu sendiri.  Bahkan citra koperasi yang kurang ‘pas’ tersebut juga turut mempengaruhi pandangan mereka yang terlibat di koperasi, sehingga menggantungkan diri dan mencari peluang dalam hubungannya dengan kegiatan pemerintah justru dipandang sebagai hal yang wajar bah-kan sebagai sesuatu yang ‘sudah seha-rusnya’ demikan.   Memperbaiki dan meningkatkan citra koperasi secara umum merupakan salah satu tantangan yang harus segera mendapat perhatian. 


Referensi:
Bayu Krisnamurthi, Djabarudin Djohan,  ”Membangun koperasi pertanian Berbasis Anggota”, Jakarta, 2002.
Bayu Krisnamurthi, Pusat Studi Pembangunan (PSP) Institut Pertanian Bogor (IPB), Bogor 2002

http://www.ekonomirakyat.org/edisi_4/artikel_4.htm
R.J.  Kaptin   Adisumarta,     dalam        buku    Mubyarto & Daniel W. Bromley, “A Development Alternative for Indonesia”, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, 2002.
Setyo Budiantoro, dalam buku  Dhakidae, Daniel, “Cendekiawan dan Kekuasaan Dalam Negara Orde Baru”, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2003.

More Article Klik Disini