Selasa, 30 Mei 2017

Seminar Ekonomi “Pembangunan Kemandirian Ekonomi Indonesia”


Pembangunan Kemandirian Ekonomi Indonesia
Pembangunan Kemandirian Ekonomi Indonesia

Seminar Ekonomi “Pembangunan Kemandirian Ekonomi Indonesia”

Halo guys….!!
Mari hadiri acara Seminar Ekonomi yang akan diadakan oleh Pascasarjana Magister Manajemen.
Ayo Lengkapi Sertifikat mu..!!
*SEMINAR EKONOMI*
“Pembangunan Kemandirian Ekonomi Indonesia”
_Keynote Speaker :_
Ir. H. Achmad Hafizs Tohir
(Wakil Ketua Komisi XI DPR RI)
_Speaker :_
Deputi Bank Indonesia
(Dalam Konfirmasi)
Komisaris Otoritas Jasa Keuangan
(Dalam Konfirmasi)
DR. Ir. Dedy Dewanto, ACII, MM. [Dosen Manajemen Strategi(Konsultan Ahli Manajemen) ]
_Acara Pendukung :_
Donor Darah
Konsultasi Dokter Gratis
_Waktu Pelaksanaan :_
Sabtu, 10 Juni 2017
13.00 s/d selesai
Ballroom Kemala, Universitas Esa Unggul
_Fasilitas :_
Sertifikat
Seminar Kit
Buka Bersama*
_Kontribusi :_
Mahasiswa S2 atau
Alumni Pascasarjana : Rp. 50.000
Mahasiswa S1.      : Rp. 20.000
OTS                 : Rp. 35.000
_Pembayaran :_
Transfer :
Bank BRI
a/n Mutiya
No.Rek (5522-01-015606- 537)
_Format Pendaftaran :_
Nama_Jurusan_Nim(S1/S2)_Email_No Telpon
_Contact Person :_
Perari (0812-8449-6416)
Khusus Mahasiswa S1
Mutiya (0852-6308-2508)
Khusus Mahasiswa S2
Note :
Betanda (*) Khusus Mahasiswa S2 dan Alumni Pascasarjana Magister Manajemen

Selasa, 23 Mei 2017

IAEI Optimis Esa Unggul Menjadi Pusat Kajian Ekonomi Syariah


IAEI Optimis Esa Unggul Menjadi Pusat Kajian Ekonomi Syariah
IAEI Optimis Esa Unggul Menjadi Pusat Kajian Ekonomi Syariah

IAEI Optimis Esa Unggul Menjadi Pusat Kajian Ekonomi Syariah

Esaunggul.ac.id, Jakarta Barat, Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) bekerjasama dengan Univeritas Esa Unggul melakukan sosialisasi literasi keuangan syariah kepada mahasiswa dengan melakukan seminar nasional bertajuk “Riba Sumber Masalah Ekonomi Umat.”
Dalam seminar tersebut dihadiri oleh sejumlah pakar dari IAEA dan ahli dalam keuangan dan perbankan syariah diantaranya ialah Dewan Penasihat IAEA Prof. DR. Faitzal Rivai, SE, MM, MBA, Ketua DPP I IAEI Irfan Sauki Beik, Ph.D, Sekretariat Universitas Esa Unggul Dr. Roikhan Muhammad Aziz dan Ketua Prodi Manajemen Universitas Esa Unggul Dr. Tantri Yanuar, SE, MSM.
Keynote speaker yakni Dewan Penasihat IAEI Faitzal Rivai mengatakan penetrasi keuangan syariah di Indonesia terhitung rendah. Untuk itu penetrasi tersebut harus ditingkatkan salah satunya ialah menjadikan pusat pendidikan yakni universitas sebagai pusat kajian keuangan syariah. Salah satu universitas yang dijadikan sebagai salah satu pusat kajian nantinya ialah Universitas Esa Unggul.
“Kami dari IAEA Optimis Esa Unggul dapat menjadi pusat kajian ekonomi dan keuangan berbasis syariah di Indonesia. Salah satunya mendorong agar di universitas ini mempunyai jurusan keuangan syariah,” ujar Faitzal di Ballroom Kemala, Universitas Esa Unggul, Rabu (23/05/2017).
Pusat Kajian Ekonomi Syariah
Pusat Kajian Ekonomi Syariah
Ia pun menilai Esa Unggul memiliki kelebihan dalam bidang pengembangan pendidikan keuangan syariah dikarenakan Esa Unggul memiliki modal dari segi para pengajar yang berkompeten di bidang keuangan syariah.
“Seperti yang terlihat dalam seminar saat ini, Esa Unggul memiliki kompetensi pendidik yang berkompeten di bidang ekonomi syariah. Ini menjadi kelebihan Esa unggul, sehingga nantinya Esa Unggul menjadi motor penggerak literasi keuangan,” tuturnya.
Sementara itu Wakil Rektor Universitas Esa Unggul Dra. Suryari Purnama, MM menyambut gembira seminar yang membahas literasi keuangan dan perbankan syariah. Ini menjadi tonggak bagi Esa Unggul untuk dapat menyemarakkan literasi keuangan syariah dikalangan pendidikan universitas.
“Seminar mengenai riba menjadi masalah umat yang diselenggarakan ini adalah tonggak bagi Esa Unggul untuk dapat berbenah menjadi universitas yang mendukung literasi keuangan syariah khususnya yang jauh dari riba,” ujar Suryari.
Dalam seminar tersebut para peserta sangat antusias memperhatikan dan memberikan pertanyaan kepada narasumber. Peserta yang datang dalam seminar ini berjumlah 238 peserta dan berasal dari mahasiswa baik dari Universitas Esa Unggul maupun dari luar seperti UIN dan kampus sekitar Jakarta.